Televisi, merusakkah?

Assalamu'alayku warahmatullahi wabarakatuh,

Ngomongin, televisi.
yak!!
Sebuah kotak hitam, berkaca, bertabung cairan kristal, berkabel, berdebu...
Hahay, sebenarnya sengaja saya bawa bahasan kali ini jauh dari bau-bau yang memberatkan otak kita, mudah-mudahan tersampaikan yah, aamiin.
Berapa lamakah kita menonton televisi? Berapa banyak waktu yang terlalaikan cuma karena menonton berita atau film yang sebenarnya tidak terlalu bermanfaat bagi diri kita sendiri.
Yaaaa,
Sadarkah kita? Bahwa sebenarnya kita sedang menipu diri kita sendiri, dengan beralasan ingin refresh, maka kita mengisi hati dengan ucapan, gambar, dan kesan-kesan yang sebenarnya tidak terlalu islami. Sadarkah?
Beberapa stasiun televisi memang sengaja menayangkan komedi-komedi segar, alhamdulillah...
Awalnya saya suka-suka saja, sampai pada kesempatan, hati saya berkata:
" Kok isinya malah kebanyakan pelecehan semua yah?"

Sering saya lihat banyak candaan yang malah bikin saya ngenes, kadang-kadang agak berlebihan sampai-sampai saya berpikir. "Masya Allah, gaya hidup kita adalah televisi."
Sebuah kotak hitam, yang kalo dialiri listrik nyala, kalo di cabut kabelnya mati. Just it! But has made all people changes their mind.

Mulai dari gaya hidup, pakaian, kosmetik sampai cara memaknai hidup.
" Ada yang baik-----dan ada yang buruk!"
Tapi sesuatu yang mematikan waktu dari manfaat yang lebih nyata, lebih banyak membawa yang buruk, maka saya bisa katakan bahwa menonton televisi terlalu banyak adalah -----> merugikan dan mematikan hati.
Masih ingat? Pertandingan bola, Indonesia VS Malaysia, yang skor selama 2 babak 1-1 saja dan ditambah waktu (injury time) 2x selama 15 dan 12 menit, berapa banyak waktu yang terbuang hanya menonton bola yang bergulir kesana-kemari. Gak papa! Saya tidak mengatakan tidak boleh untuk menonton bola. Namun mengetahui waktu shalat yang mepet dengan awal pertandingan bola, saya begitu yakin banyak yang melewatkan awal shalat, bahkan mumkin beberapa melewati waktu untuk shalat maghrib hanya untuk medapatkan tempat PEWE di stadion, sure u don't agree with me?

Saya pun mendapatkan pelajaran dari pesantren saya, rumah saya, rumah paman saya, kosan saya, dan dari para motivator saya, tentang mengapa menonton televisi harus kita pilah-pilah dulu apa yang boleh ditonton, apa yang tidak boleh ditonton.

1. BERITA
    Siapa kata menonton berita aman-aman saja. Ini malah sebenarnya paling buruk untuk ditonton anak-anak. Yap!!!! Siapa yang bisa memastikan anak-anak mengerti arti pembunuhan, mutilasi, bunuh diri, tusuk menusuk, membakar, menggilas dan yang lainnya. Hmm, pikir-pikir lagi deh.

2. FILM/DRAMA
    Hmmm, silahkan menonton, tapi banyak-banyak akan membuat waktu habis dan hati mengeras dari asma Allah dan kemudian mati, namun beberapa film ada yang bermutu, maka ambillah jika kalian suka, jika tidak?! Kalian tahu harus bagaimana.
    Namun, untuk masalah ini juga kita harus memilah yang mana yang baik untuk ditonton dan mana yang burruk. Namun tetap baiknya, menjauhi dari sesuatu yang berlebihan.

3. SINETRON
    Katakan saja, siapa yang pernah menonton sinetron, alhamdulillah keluarga saya tidak suka menonton sinetron, alhamdulillah sekali. Tiap gak sengaja buka channel yang ada sinetron, ternyata!!!
" Dasar anak durhaka kamu! Pergi!!!!!"
" Mama emang jahat!"
" Dasar tidak tahu malu!"
" Jangan pernah kembali lagi ke rumah!"
" Aku mencintai kamu, aku tidak bisa hidup tanpa kamu, aku bisa metong!!!" *auuuuuu *loh?!!! hehehehe ^^
" Lihat saja PEMBALASANku!!!"
Itu baru kata-kata, belum dengan musiknya....
Jeng... jeng... jeng... jeeeeeeeeeeng!!!
Ini merusak moral, ini merusak bangsa. Sangat merusak!!!

4. KUIS
Gak masyalah kali yaaa... Selama gak melanggar SARA ^^

5. KARTUN
Gak semua kartun bagus, misalnya ShinChan, mana bagus? ckckkckckck
Jadi mesti pilih-pilih kartun, ya ya ya ya ya ...

6. INFOTAINMENT
Siapa yang gak setuju kalau ini adalah ghibah? Ngomong yang awalnya kelihatan seperti berita lalu kemudian berlanjut ke pertanyaan-pertanyaan yang bikin telinga panaaaash, kok bisa ya? apakah begini dan begitu? dan lain-lain sebagainya. Ckckckckckck. Dimulai dari cara hidup sampai cara berpakaian dan berdandan diatur oleh kotak hitam, sehingga kini banyak manusia yang lebih banyak mengikuti cara-cara berpakaian jahiliyah kebarat-baratan, ckckckck.

7. KOMEDI
Gak papa menonton komedi, yang kebanyakan mengajak kita untuk lebih tertawa. Tapi perhatikan materinya, yang saya perhatikan. Beberapa lelucon malah mengajak ke SARA. Walaupun bercanda, tetap harus dikontrol donk ^^

So,
Saatnya kita memilih untuk membatasi apa-apa yang kita nikmati dari televisi, dan kalau bisa mulai kurangi apa yang kita tonton, mulai memperbanyak ibadah, mengkaji Al-Qur'an dan membaca buku agama. Jangan sampai kita dikontrol, mari kita yang mengontrol dunia, insya Allah.