Cerita Anak Rantau #14

Semester 9
Assalamu'alaykum, alhamdulillah sudah sampai di semester 9. sengaja kali ini akan panjang ceritanya. Soalnya akan digabung dengan semester 10.
Dimana, hehheu...
Pada bagian ini kami akan sibuk dengan yang namanya workshop dan kajian kitab Hadits....

Alhamdulillah yah..
Pindah lagi ke kamar yang baru, kamar yang kita semua berada selama setahun disini, lama yah? heheheheu...
Alhamdulillah,
Di kamar ini heboh, alhamdulillah seheboh kamar-kamar sebelumnya, tapi gak akan saya tulis dengan seheboh-hebohnya jika memang tidak ada yang unik, berikut...

WORKSHOP time,
Yaaaa, kita mulai workshop, ^^ this is very nice things..
Termasuk ekstrakulikuler, tapi ---> wajib! Disini kita semua (satu angkatan dibagikan satu buah pakaian montir, yang kayak orang-orang bengkel, pakaian stelan atas sampe bawah dengan bagian bawahnya adalah celana). Kali ini 2 ekstra-eh 3 deng, yaitu Workshop, Belajar Kitab Kuning sampe Kepanduan (Pramuka).

Untuk yang pertama, yang namanya belajar kitab barengan dengan yang namanya workshop, secara bergantian, pada semester awal kami semua belajar tentang kitab Bidayatul Mujtahid pada pagi hari, dan kemudian melanjutkan dengan workshop di siang hari, alhamdulillah...

Kalo belajar kita kuning jelas yah apa yang dipelajari,
Kalo workshop, disini kita belajar tentang pembuatan mebel (kursi, meja, lemari, dll), pembuatan kapal, pembuatan alat-alat berat, disamping itu belajar ngebor, maku, motong besi, motong kayu pake geregaji, ngebolongin besi bundar jadi kayak donat (bolong di tengah) sampai ngeratain kayu, dan ngehalusin mebel. hohohohohohoho... Mantep!
*kejadian hebohnya adalah saat belajar ngebor, tangan pekerja malah kelewat ngelepasin bor yang masih nyala, alhasil, bornya muter-muter sendiri di atas lantai, ngehancurin pelapis kabelnya, alhamdulillah, pekerja itu sigap loncat buat ngelepas colokan sekilat mumkin, kalo ndak, yaaa.. wallahu'alam.

Itu kalo workshopnya bagian pembuatan mebel dan alat berat, beda lagi dengan pertanian, sekarang bagian kita "tanam menanam", ini bener-bener sangat menyenangkan --- dibandingkan harus pegang alat berat, ini cuma modal alat-alat seperti cangkul dan ember buat siram tanaman, mulai dari pembuatan pupuk, sampai pembibitan, mulai dari yang bibitnya biji pohon mahoni yang tinggal ditanam di dalam tanah gembur, atau pemindahan tanaman bayi ke plastik (doh, lupa nih namanya apa) sampai bibit kultur jaringan yang harus bersih-bersih tangan n bakar-bakar alat tiap 5 menit sekali.

Pemandangan luas,
Kamar ini unik, selain menghadap ke pemandangan luas, dan... Depan kamar kami adalah asrama anak laki-laki, walaupun dimanapun bagaimanapun, laki-laki selalu saja mencari kesempatan dengan keingintahuan mereka yang membuat mereka belajar tentang bagaimana menggangu dan berbuat onar, mulai dari jreng-jreng depan kamar di malam hari, sampe naik ke lantai 7 --> asrama mereka berlantai 6 dengan lantai 7 adalah atap. Kamar yang pada semester 10, mendekati liburan tiba-tiba ada masalah dengan septi-tank, bocor ke areal empang yang bersebelahan dengan asrama laki-laki yang berarti berada di arah jam 1 dari kami, oooooh.... Sudah bisa dipastikan harum semerbaknya, tidur makan belajar sampai shalat pun menjadi harum semerbak...

Gak bisa nyaman konsekuensinya, ckckckck...
Malang, hihihihi....
Mana kita satu angkatan (angkatan 2, Persada) baru mendengarkan bahwa ketidakpulangan kami 2 minggu sebelum jadual kepulangan, dengan alasan kami harus mengantar kakak kelas kami lulus. Perdana kelulusan, sedangkan kakak kelas kami (angkatan 1) harus berlebaran bersama di ma'had di liburan sebelumnya, maka mereka dengan nada kasihan berkata "kasihan kalian, liburan panjang gak pulang, liburan lebaran nanti pun gak pulang!"
Ish, kita santai aja....

Padahal deg-degan juga, dan disanalah kami satu angkatan belajar satu lagu,
"Bila ketetapan Tuhan sudah ditetapkan, tetaplah sudaaaah. Tak ada yang bisa merubah, dan takkan bisa berubah..." ---> gara-gara gak pulang, GALAU, satu angkatan pula, ckckckckck...

Awal pertama sedih, hampa, hari ketiga mulai terasa nikmatnya...
Makanan berlimpah, yang biasanya kami makan lauk cuma satu porsi, maka disini kami bisa mendapatkan dua porsi lauk, pernah sekali kami diberi daging bebek, yang tidak semua mau memakannya, saya dapat 2, bagian ini tidak ada kelebihan stok tapi saya dapat porsi teman, hehe...
Makanan yang banyak pada akhirnya membuat kami bosan juga, ke masjid harus tetap di lakoni selama 5 kali sehari namun tidak sekolah, hari-hari kami hanya diisi dengan bersantai di kamar, jalan-jalan ke ilalang yang belum dibabat habis untuk menjadi bangunan. Ya Allah, suntuk...
Mana wangi kebocoran amat semilir, hohohoho...

AGICT....
Al-Zaytun Global Computer Information and Technology, ekstrakurikuler seharga ratusan dolar dan berlangsung selama 3 bulan. Pengenalan Komputer, wihihihi... Ini tahun 2005 dan saya baru belajar komputer. 

Finalis,
Wow, kita gak pernah tahu apa yang akan terjadi esok, bahkan untuk sejam/dua jam saat saya sedang asyik  tidur di kelas. Hmmmm, hari itu lagi panas, dan sedang berlangsung classmeeting, dan jadwal kami adalah nanti siang. Soooooooo, kosonglah kelas. Ada yang main, jalan-jalan muterin gedung Umar bin Khattab, ada yang pacaran (serius! masih aja ada yang berani melanggar aturan ini), dan ada (banyak malahan) yang memilih seperti saya... Tidur!
"Ismaaaaaaaaaar!"
"Ismar mana?"
"Mana yah?!"
"Ismar, Ismar, Ismar, Ismaaaaaaaar......!!!!"
*eeeeerrrrghhh....*menggeliat, ga ding, hehehehehhe... Benernya kaget, "ada apah?" bangun tiba2 dari kasur kayu dari dua kursi. Inget banget hari itu sedang panas dan gerah.
"Dicari Arum!"
"Haaah?!!!"binggung, mo ngapain?
"Ismaaaaaaaaaaaaaaaar!" dengan suara serak basahnya yang merdu. "Disuruh ke lantai 4, dipanggil Ustadz Ciptadi ama Ustadzah Kokom!"
"Ada apa?" tambah binggung!
"Udah, naik aja dulu!"
Dengan lunglai saya naik, di atas ternyata sudah ramai sekali. Ada sekitar 20an orang, yang sedang duduk belasan orang. Widiiiiiiiiii...
Mau diapakan saya?!
"Silahkan duduk Ismar!" said Ummi Kokom (enaknya panggil Ummi)
*****
Singkat cerita ternyata saya dianjurkan untuk menjadi perwakilan angkatan pada classmeeting bagian seni ---> menyanyi, perlombaan nyanyi satu sekolah. Dan lagunya sudah di pilih oleh kepala Ma'had sendiri, lagu kesukaannya ketika tahun 1950an, woooow...

"Takkan Lari Gunung Dikejar

Takkan Lari Gunung Dikejar...
Usah Hati Cemas Berdebar
Walaupun rimba lara menbentang
Yang dirindu pasti terjelang...

Selalu Mega nan kelabu
Menaungi gunung Ayu
Kan sampai jua akhirnya kesana
Takkan lari gunung dikejar..."

Gak pernah dengar toh?! Untungnya yang ngajarin kami (ummi Kokom.red) pandai mengajari kami cara berimprovisasi, lalu kemudian kami diberi tahukan bahwa lagu semi final ada 2 dan selain lagu wajib ada lagu pilihan, diantaranya "My Heart Will Go On" ---> Titanic, dudududududu....
^^ saat itu suka sekali lagu ini.
Dan kami harus berlomba langsung pada keesokan harinya, paniknya baju saya semuanya biasa, akhirnya malamnya sibuk mencari baju yang sekiranya pantas dipakai tampil.
Hari penyisihan, pakai baju biasa, saya kata "Nda usah heboh ahhhh!"
Ternyata yang nonton banyaaaaaaaaaaaak sekali, sampai rauang kelas yang digunakan berisik dan heboh, tapi alhamdulillah yah... masuk...
Akhirnya malam itu saya berlatih lagu pilihan, dan setelah menyisihkan para penyisih da lolos ke final, saya harus memenuhkan hati bahwa saya hanya sampai final, saya tidak juara, namun membuat semua yang berada di ruangan lomba (aula besar, super besar yang teramat besar). Walaupun begitu, juara 1 dari pihak nisa (wanita) maupun rijal (lelaki) tetap angkatan kami, horeeee ^^,o
Nice experience... ^^

Dan ternyataaaaaaaaaaaaaa...
Liburan selanjutnya kami pulang, horeeeeeeeeeeeeee....
Padahal sudah dikatain bakalan bulukan di Ma'had, gara-gara gak pulang-pulang ---> ini belum lahir lagu bang Toyib, dan kami pulang...
Senangnya ^^

Sekian,
Kami,