Saya, 2 buku Perpustakaan dan Banjir hari ini
Saya fikir hari ini akan menepati janji saya dengan 2 buku pinjaman dari perpustakaan pascasarjana Gunadarma di Kenari. Sudah 8 hari mereka (bersunggut) minta dikembalikan atau minta akad perpanjangan pada peminjaman.
Saya sengaja menunda, memprediksi buku-buku ini akan selesai pada beberapa hari setelahnya, yang tidak akan memberatkan biaya. Namun, banjir mengatakan hal lain kepada beberapa hari ini. Semuanya harus dijadualkan ulang, itu berarti banyak kegiatan luar rumah yang dibatalkan pada beberapa hari belakangan dikarenakan hujan.
Hmm, saya tak punya daya, Allah berkuasa...
Ketika sempat hari ini akan dijadualkan pertemuan penyampaian ilmu dengan dosen saya di Salemba, maka (masih) dikarenakan banjir. Saya harus menyerah. Menyerah lagi karena dosen menimbang untuk menunda pertemuan, untuknya mungkin tak masalah menerjang lautan air cokelat yang bisa saja menitipkan bakteri gatal-gatal di kulit, apalagi dengan itu pakaian menjadi kotor dan sangat sulit kering, maka permintaan seluruh khalayak kelas untuk meminimalisir ikut bergabung dalam kemacetan Jakarta malam ini yang semakin diperparah dengan banjir, diputuskan. Hari ini tak ada pertemuan, hari ini libur karena banjir masih belum surut tuntas.
Saya masih menimbang sudah 8 hari, jika esok bukanlah hari yang tepat mengembalikan buku di perpustakaan, maka hari Seninlah waktunya, jika 1 buku terbiaya Rp. 1000,- untuk 1 hari, maka untuk kedua buku itu akan membawa Rp. 6.000,- lumayan berat ditambah dengan biaya sebelumnya.
Saya hampir berangkat ketika menyadari sesuatu.
Biaya pergi dan pulang ke salemba lebih mahal, dan keadaan (banjir) dimana-mana bisa saja membatalkan niat saya. Alhamdulillah, masih diberi pemikiran seperti ini.
Jika saya berangkat, saya tak mungkin lewat Kuningan, yang melewati kantor KPK dan halte Latuharhari yang jelas diterpa kebobolan air tumpah ruah pintu air Manggarai. Kemudian saya tak mungkin pula melewati Kp. Melayu yang tertutup dari hari Rabu. Satu-satunya jalan adalah ke Tm. Manggarai, yang saya tidak bisa prediksikan apakah terlimpah air bah atau tidak.
Sepertinya memang tidak bisa, ini kebijakan dalam yang memang harus dibebani untuk beberapa hari ini. Bukan untuk keburukan, karena menimbang pada yang lebih buruk bisa terjadi di luar sana.
Ahamdulillah, 'alaa kulli haal, bi ni'matihi tathimusshalihat :)