Tulisan yang tiba-tiba jadi, hehe (^^,)"
Bisa banget, keinginan nulis tiba-tiba hilang menguap...
Padahal dari tadi saya menunggu koneksi internet kampus supaya bisa blogging. Menyenangkan juga ternyata setelah bisa menambah aktivitas di luar rumah. Walaupun bawaannya meler batuk-batuk melulu, tapi alhamdulillah terasa amat menyenangkan...
Di rumah, atau di luar rumah sama saja buat wanita, namun lebih mulia di dalam rumah, jika tidak mencukupi tanggungan maka silakan berada di luar.
Sebagai anak pertama yang sedang melanjutan studi, saya harus berusaha membantu orangtua, yang terlihat jikalau saya hanya berada di rumah, mungkin karena tidak tahu keluarga saya hidup dari rejeki lewat kedua orangtua saya. Maka rumah sering kosong, berantakan dan tidak terlalu apik terlihat...
Dicemooh karena tidak/belum bekerja sama sekali tidak menjadikan kita seorang pekerja. Tetap saja peihal yang terjadi pada diri adalah belum bekerja. Wanita, uang bukan satu-satunya hal yang memberikan bahagia. Saya terfokus pada ibu saya yang berprofesi sebagai guru. Untuk seorang guru dengan 4 anak, Mom benar-benar daebak, Momjjang! Jika jam mengajarnya kosong maka ia akan berada dirumah untuk Controlling, Cooking dan take Rest. Walau jeda cuma 1 jam, ia tetap pulang sebentar untuk menengok rumah dengan motornya.
Kedudukan wanita pada saat mencari uang untuk menghidupi keluarga adalah sebagai bantuan, sang suami lah yang mempunyai beban untuk menunaikannya. Jadi masalah wanita kerja atau tidak di kantor, tidak perlu dibesar-besarkan. Toh pekerjaan rumah tak kalah banyak dan bertumpuk.
Ini cuma pendapat saya, kalau tentang anda itu saya serahkan ke anda masing-masing...
:) moga manfaat...
nb: dan tulisan ngalor-ngidul ini pun jadi tulisan juga, bermula dari keinginan tidak mau menulis, hihihihi (:p)
Di rumah, atau di luar rumah sama saja buat wanita, namun lebih mulia di dalam rumah, jika tidak mencukupi tanggungan maka silakan berada di luar.
Sebagai anak pertama yang sedang melanjutan studi, saya harus berusaha membantu orangtua, yang terlihat jikalau saya hanya berada di rumah, mungkin karena tidak tahu keluarga saya hidup dari rejeki lewat kedua orangtua saya. Maka rumah sering kosong, berantakan dan tidak terlalu apik terlihat...
Dicemooh karena tidak/belum bekerja sama sekali tidak menjadikan kita seorang pekerja. Tetap saja peihal yang terjadi pada diri adalah belum bekerja. Wanita, uang bukan satu-satunya hal yang memberikan bahagia. Saya terfokus pada ibu saya yang berprofesi sebagai guru. Untuk seorang guru dengan 4 anak, Mom benar-benar daebak, Momjjang! Jika jam mengajarnya kosong maka ia akan berada dirumah untuk Controlling, Cooking dan take Rest. Walau jeda cuma 1 jam, ia tetap pulang sebentar untuk menengok rumah dengan motornya.
Kedudukan wanita pada saat mencari uang untuk menghidupi keluarga adalah sebagai bantuan, sang suami lah yang mempunyai beban untuk menunaikannya. Jadi masalah wanita kerja atau tidak di kantor, tidak perlu dibesar-besarkan. Toh pekerjaan rumah tak kalah banyak dan bertumpuk.
Ini cuma pendapat saya, kalau tentang anda itu saya serahkan ke anda masing-masing...
:) moga manfaat...
nb: dan tulisan ngalor-ngidul ini pun jadi tulisan juga, bermula dari keinginan tidak mau menulis, hihihihi (:p)